GUr7GfWoGpYiBSC5GUAoTSG0GY==

Jamu Pegal Linu Ilegal dan Penyebab Komplikasi

    Beberapa kebelakangan mulai merasa resah dengan obat-obatan maupun jamu herbal yang dijual bebas di pasaran. Banyak orang merasa enggan untuk mengkonsumsi obat kimia karena anggapan akan efek sampingnya yang menahun. Padahal itupun bisa terjadi dengan mengkonsumsi jamu herbal jika penggunaannya yang sembarang dan tidak teliti. Tidak salah akan ketakutan mengkonsumsi obat kimia, tapi tidak bisa dibenarkan juga untuk melepas obat kimia dan menggantinya dengan obat herbal dengan komposisi yang efeknya jauh lebih berbahaya dari obat kimia. 


    Ditinjau dari sejarah ditemukan dan digunakannya berbagai jenis tanaman sebagai jamu dan media pengobatan herbal, sebenarnya kita yakin bahwa jamu itu sendiri adalah aman untuk dikonsumsi asalkan tidak melebihi dosis yang disarankan. Kenyataan ini sudah teruji selama ribuan tahun dan tidak ada masalah dengan mengonsumsi jamu asalkan dengan cara yang benar. Bahkan diketahui dan telah dibuktikan secara empiris bahwa mengonsumsi jamu dengan cara benar dan rutin dapat meningkatkan derajat kesehatan seseorang secara umum.


    Beberapa jenis jamu akan bermanfaat jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat. Namun jika mengonsumsinya secara sembarangan maka akibat buruk akan muncul bagi tubuh. Kita tahu bahwa organ hati yang memikul beban racun bawaan dari bahan-bahan makanan yang kita konsumsi, termasuk jamu. Hanya sekali atau dua kali mengonsumsinya mungkin belum berefek buruk, namun jika beban hati memikul racun tersebut berlangsung selama bertahun-tahun maka hati akan rusak juga.


    Organ tubuh kita yang lain, yakni alat pencernaan sering pula terganggu jika mengonsumsi jamu yang dicampur dengan bahan berbahaya, apalagi jika pencampurannya dilakukan sembarangan. Dua zat yang sering dicampurkan dalam jamu pegal linu oleh produsen nakal adalah obat golongan NSAID (Non Steroid Anti Imflammatory Drug) dan obat golongan kortikosteroid. Kedua obat ini membuat badan menjadi enteng dan hilang pegal linunya. 

    Dalam dunia medis, pemakaian gabungan kedua obat ini tidak lazim mengingat masing-masing memiliki efek samping. Oleh karena itu, bagi para usia lanjut yang mengonsumsi obat ini biasanya akan terganggu sistem pencernaannya dan bahkan dapat mengakibatkan pendarahan pada lambung dan saluran cerna.



    Jamu yang beredar di masyarakat apalagi jamu ilegal dan tanpa keterangan izin apa pun banyak yang mengandung BKO. Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) mengungkapkan ada sekitar 108 merek jamu berbahaya yang diperkirakan mengandung BKO dengan dosis yang tidak semestinya. Selain itu, ada 56 merek jamu yang sudah di-public warning oleh BPOM, namun merek jamu tersebut masih beredar.

National Agency of Drug and Food Control (NADFC) menemukan jenis 35 jenis jamu yang mengandung bahan kimia obat dan 11 jamu diantaranya ditemukan di Indonesia.


Jamu Pegal linu merupakan jamu yang banyak dikonsumsi oleh para pekerja berat. Setelah bekerja mereka akan merasakan badan yang terasa sakit dan pegal-pegal. Pada jamu pegal linu sering ditambahkan BKO antara lain :

  1. Fenilbutazone : jenis obat kortikosteroid yang merupakan obat antiinflamasi yang kandungannya lebih kuat dari pad kerja pereda sakit. Efek samping; mual, muntah, ruam kulit, edema, nyeri lambung dan pendarahan lambung, hepatitis, nefritis, gagal ginjal, anemia aplastik, rusaknya sel darah. 
  2. Parasetamol : Obat penghilang rasa nyeri dan penurun demam. Penggunaan dalam jangka waktu yang lama akan merusak organ hati. 
  3. Metampiron : Obat analgesik. Efek samping; mual, pendarahan lambung rasa terbakar serti sistem saraf seperti tinitus (telinga berdenging), pembentukan sel darah dihambat, gangguan ginjal, syok bahkan kematian.
  4. Prednison : Golongan kortikosteroid untuk mengatasi peradangan. Efek Samping; moon face, gangguan pencernaan, gangguan haid, depresi, insomnia, glaukoma dan gangguan keseimbangan elektrolit.
  5. Diklofenak, piroksikam dan siproheptadin : Obat pereda sakit. Efek jangka pendek ginjal dan jantung


Dengan pemaparan tersebut faktanya masih banyak jamu pegal linu yang dijual di pasaran. Alangkah baiknya setelah mengetahui fakta ini. Kita menjadi lebih bijak lagi dalam mengonsumsi apapun yang masuk ke dalam tubuh. 




Special Ads