GUr7GfWoGpYiBSC5GUAoTSG0GY==

Jamu Tradisional vs Obat Kimia

    Pada prinsipnya jamu adalah obat. Perbedaan istilah ini hanyalah dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya dan kebiasaan tradisi empiris saja. Ketika kita berbicara fungsi dan manfaat jamu dan obat maka kedua istilah tersebut tidak ada perbedaan yang nyata. Namun bukan berarti obat boleh dikonsumsi sembarangan. Jamu dan obat-obatan tetaplah zat asing yang masuk ke dalam tubuh kita dan keduanya memiliki potensi zat racun yang dapat meracuni tubuh kita. 




    Dalam jamu juga terkandung senyawa kimia, begitu juga dengan obat kimia. Tetapi perbedaan nyata antara jamu dan obat kimia hanyalah dari sumbernya. Jamu berasal dari herbal alami, sedangkan obat kimia berasal dari sintesis industri. Di samping adanya kesamaan jamu dan obat kimia dari sisi fungsi dan manfaatnya, ada beberapa antara jamu dan obat kimia. 

Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain :

  • Jamu : dibuat dari tumbuhan dan disebut obat herbal, 
    Obat kimia : dibuat dari bahan-bahan kimia sintetik 
  • Kinerja jamu 
    - Konstruktif (Peningkatan fungsi organ tubuh)
    - Protektif (Perlindungan pada organ tubuh)
    - Promotif (Peningkatan derajat kesehatan)
    - Rehabilitatif (Pemulihan kondisi kesehatan)
  • Kinerja obat kimia 
    - Destruktif (Pembasmian sumber penyakit)
    - Kuratif (Pengobatan penyakit)
  • Jamu bekerja dengan cara membangun kembali organ-organ tingkat seluler yang mengalami gangguan dan kerusakan serta memberikan perlindungan pada organ-organ seluler dari pengaruh-pengaruh dari luar yang merugikan. Dengan demikian, efek jamu yang dirasakan akan timbul dalam waktu yang relatif lama.
  • Obat-obatan kimia bekerja dengan cara mengobati langsung pada sumber sakit sehingga efek penyembuhannya menjadi lebih cepat. Tetapi obat kimia tidak memberikan perlindungan kepada organ seluler terhadap kemungkinan serangan penyakit dari luar.
  • Jamu tradisional : tidak menyebabkan efek samping atau ketergantungan di dalam mengonsumsinya, kalaupun ada hanya sedikit.
  • Obat-obatan kimia : dapat mengakibatkan ketergantungan obat (efek candu), yaitu rasa ingin keterlanjutan untuk terus mengonsumsinya. Jika tidak mengonsumsi obat kimia tersebut biasanya kondisi badan akan menurun. 
  • Obat kimia biasanya hanya memiliki satu fungsi pengobatan karena obat kimia diciptakan untuk sebuah penyakit tertentu, sedangkan jamu memiliki berbagai khasiat karena dalam suatu bahan alam herbal sendiri terkandung beberapa macam zat berkhasiat.

Beberapa terdapat ramuan jamu tradisional yang sampai saat ini masih banyak digunakan oleh masyarakat kita :
  1. Ramuan penambah nafsu makan 
    Secara umum, proses kerja obat penambah nafsu makan akan adalah meningkatkan metabolisme, menekan atau menghambat asam lambung, dan merangsang sekresi makanan. Jamu ini secara enzimatis akan mengirimkan sinyal ke otak yang akan menimbulkan keinginan untuk makan atau menimbulkan rasa lapar. 
    Bahan :
    Rimpang temulawak 20 gram
    Asam Jawa 10 gram
    Gula 30 gram
    Air 250 ml

    Cara pembuatan :
    Rimpang temulawak diiris tipis, lalu direbus di dalam panci aluminium bersama asam jawa selama 15 menit. Air rebusan yang masih panas disaring hingga diperoleh air rebusan sebanyak 150 ml atau kurang lebih setengah gelas, kemudian ditambah gula untuk mengurangi rasa pahit. Air rebusan tersebut diminum kepada anak.

    Dosis pemakaian :
    Usia 1 tahun diberi sebanyak 3/4 gelas untuk 1 hari
    Usia 2-3 tahun diberi sebanyak 1/4 gelas untuk 1 hari
    Usia 6-12 tahun diberi sebanyak 1/2 gelas untuk 1 hari

  2. Ramuan mengatasi gejala batuk, pilek, demam 
    Ramuan obat batuk berguna sebagai zat ekspektoran atau pengencer dahak sehingga membantu mengeluarkan dahak dan mengurangi gejala batuk. Ramuan obat pilek menyebabkan tubuh anak menjadi hangat sehingga menurunkan keluhan pilek. Sementara itu, ramuan obat demam banyak mengandung cairan elektrolit yang dapat menambah cairan tubuh. 
    1. Obat batuk
      Bahan :
      Kencur 3 jari
      Garam
      Air matang 3/4 cangkir

      Cara pembuatan : kencur dikupas kulitnya, dicuci bersih, kemudian di parut. Parutan diberi alas daun pisang atau plastik agar kencur tidak menempel pada parutan dan mudah diambil. Setelah itu, tambahkan air matang dan garam. Ramuan diaduk sampai larut, kemudian disaring memakai kain atau saringan teh. 

      Dosis pemakaian :
      Bayi usia 7-12 bulan, sebanyak 1 sendok teh 4x1 hari
      Anak usia 1-2 tahun, sebanyak 1 sendok makan 4x1 hari
      Anak usia 3-5 tahun, sebanyak 1 1/2 sendok makan 4x1 hari

    2. Obat pilek
      Bahan :
      Bawang merah 2 siung, parut
      Minyak kelapa 2 sendok makan
      Minyak kayu putih 3 tetes 
      Sejumput garam 

      Cara pembuatan :
      Semua bahan dicampur menjadi satu, aduk secara merata. Kemudian oleskan pada punggung, dada, dan telapak kaki.

    3. Obat Panas 
      Bahan :
      Air kelapa hijau 
      Madu murni 3 sendok makan 

      Cara pembuatan :
      Semua bahan dicampur dan diaduk secara merata.

      Dosis penggunaan :
      Bayi usia 1-6 bulan sebanyak 1 sendok makan 3x1 hari
      Bayi usia 7-11 bulan sebanyak 2 sendok makan 3x1 hari
      Anak usia 1-3 tahun sebanyak 3 sendok makan 3x1 hari
      Anak usia 4-5 tahun sebanyak 5 sendok makan 3x1 hari 


Sumber :
Handoko, Koko. 2016. Jamu Sakti Mengobati Berbagai Penyakit. Dunia Sehat. Jakarta Timur



Special Ads