GUr7GfWoGpYiBSC5GUAoTSG0GY==

Kehilangan Rambut pada Wanita (Alopesia)

        Alopesia adalah istilah kesehatan untuk menyatakan kehilangan rambut. Alopesia di kalangan wanita adalah hal biasa dan amat menyedihkan. Dalam istilah medis, alopesia merujuk kepada penipisan rambut tanpa diketahui penyebabnya. Memang benar bahwa banyak penyakit dapat menyebabkan alopesia, namun jarang sekali. Hanya dua yang sering kita dengar : alopesia areata, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut; dan, alopesia androgenik, yang berkaitan dengan hormon. 



    Alopesia androgenik disebabkan oleh testosteron yang dibawa oleh darah ke folikel rambut di kepala. Di sana, ia akan diubah ke bentuk lebih aktif sebagai DHT (dihidrotestosteron), yang kemudian mengaktifkan folikel rambut. Sebenarnya, folikel rambut masih menghasilkan rambut tetapi ia terlalu halus untuk dilihat. Proses ini disebut pengecilan (miniaturization). Setelah bertahun-tahun, folikel-folikel mulai menghilang. 


Terdapat beberapa variasi pada alopesia androgenik, namun biasanya alopesia androgenik memengaruhi bagian dahi hingga bagian belakang kepala, sementara bagian samping kurang terpengaruh. Kadangkala Alopesia androgenik juga dianggap mirip dengan masalah kebotakan pada pria (versi wanita), namun ini hanya separuh benar. 


    Penurunan kadar estrogen merupakan sumber utama terjadinya alopesia di tahap menopause dan seterusnya. Jika alopesia terjadi pada usia empat puluhan ke atas, kemungkinan besar ia disebabkan oleh kadar estrogen yang rendah (meskipun adakalanya pengaruh androgen tidak timbul pada tahap umur ini). Adakala juga keduanya menjadi penyebab alopesia. 

   

Pengobatan 

    Alopesia androgenik disebabkan oleh testosteron, maka pengobatan yang baik adalah menghambat testosteron. Satu-satunya produk obat alami yang aman untuk perawatan dalam serta luar adalah spironolactone (Aldactone) dan Finasteride (Propecia dan Proscar) yang didapati membantu mengobati Alopesia androgenik (wanita hamil tidak boleh mengonsumsi obat ini). 




    Minoxidil (Rogaine) adalah salah satu obat yang diizinkan secara resmi untuk wanita penderita alopesia. Rogaine adalah obat tanpa resep yang bisa diperoleh dalam dua bentuk kekuatan : 2% dan 5%. Rogaine 5% biasanya tidak disarankan untuk wanita karena jika ia mencapai kulit lain (seperti dahi), dapat menyebabkan tumbuh rambut di sana. Masalah yang lebih umum adalah kulit kepala mengelupas serta gatal. Namun, sebagian wanita mungkin memperoleh manfaat dari kadar yang lebih tinggi. Untuk mengetahui monoxidil berpengaruh atau tidak diperlukan waktu tiga hingga sembilan bulan. Tambah pula, tidak semua orang dapat memperoleh manfaatnya. 


    Masalah utama minoxidil adalah ia perlu dioleskan pada keseluruhan kulit kepala sebanyak dua kali sehari. Bagi pria, ini tidak terlalu sulit. Namun untuk wanita yang lazimnya berambut panjang, kegiatan ini memakan waktu. Lagi pula, penggunaan minoxidil tidak boleh dihentikan agar pertumbuhan rambut yang telah dirangsang tidak akan kembali rontok. 


Sumber : 
Khan, Noor Zaman. 2019. Wanita dan Hormon. Yogyakarta. Rapha Publishing

Special Ads